Wednesday, November 30, 2011

surat kecilku untuk Tuhan

Tuhan, ini surat kecilku untukMu, tentang mama lagi. Bacalah.

Tuhan, aku tahu Engkau tahu. tanpa menulis surat kepadaMu pun Engkau telah mengetahui semuanya. karena kau maha mengetahui. tapi Tuhan, aku ingin bertanya, apa benar aku sekuat yang itu? apa benar ujian ini masih dalam batas kemampuanku? karena Tuhan, aku tak merasa sekuat yang Engkau pikirkan, percayalah aku tak sekuat itu. aku tidak marah, juga tidak kesal, siapa aku kalau berani-beraninya marah atau kesal pada penciptaku, pencipta segalanya. tidak Tuhan, aku tidak berani. 

Tuhan, kau ingat mama kan? tentu saja, Engkau adalah Tuhan. Engkau juga tahu kan kalau sekarang mama sedang sakit? mama sekarang hanya bisa berbaring di tempat tidur, dengan tubuhnya yang semakin tua dan lemah. Tuhan, mama selalu sedih, meringis kesakitan, juga menangis. mama jarang sekali tersenyum, tak bersemangat lagi bersenda gurau, apalagi tertawa. aku nyaris tak pernah melihat mama tertawa lagi. Tuhan, aku ingin melihat mama tertawa lagi.

Tuhan, dulu aku pernah bilang kan kalau mama sudah terlalu banyak bersedih, sekarang mama semakin sering bersedih, semakin sering menangis. aku juga pernah memintaMu untuk menyimpan air matanya untuk saat-saat bahagia kan? sekarang aku memintanya lagi. aku akan selalu meminta sampai itu terjadi. jadi Tuhan, kumohon jangan lelah terhadapku. 

Tuhan, aku ingin meminta lagi. aku ingin Engkau menyembuhkan penyakit mama. karena Engkaulah yang memberi sakit dan hanya Engkau pula lah yang dapat menyembuhkannya. aku ingin Engkau mengembalikan senyum mama, tawanya, semangatnya, keceriaannya. aku ingin Engkau melindungi dan menjaganya selalu, meridhoi setiap tarikan nafasnya, tiap detakan jantungnya. karena Tuhan, hanya Engkaulah yang paling bisa kupercaya untuk menjaga mama. Tuhan, aku juga ingin Engkau memberikan kesabaran yang berjuta kali lipat kepada keluarga kami, kepada kakak-kakak ku yang selama ini menjaga dan mengurus mama, berikanlah ketabahan dan keikhlasan dihati kami semua. 

Tuhan, apa permintaanku terlalu banyak? tidak kan? karena aku punya hak untuk meminta dan berdoa sebanyak mungkin kepadaMu kan? karena hanya Engkaulah tampatku meminta dan berdoa. dan Tuhan, tolong, selipkanlah doa-doaku ini diantara doa-doa yang Engkau kabulkan. amin.