Sunday, December 18, 2011

air mata itu jatuh lagi

lama tak menangisi kekasih
lama tak mengalami pertengkaran
lama tak meratapi cinta
tapi malam ini, air mata itu jatuh lagi

rasanya tetap sama
sakitnya tetap sama
menusuk hingga dalam
semua rindu berkumpul, air mata itu jatuh lagi

karena dia tawa itu muncul
karena dia sedih itu mendekat
karena dialah bahagia memeluk erat
dan karena dia pula, air mata itu jatuh lagi

sekuat tenaga aku bertahan
segenap hati menenangkan diri
meyakinkan diri semua akan kembali baik
apa mau dikata, air mata itu jatuh lagi

pipi telah basah
suara telah tersendat
sambungan telepon telah terputus
air mata itu masih mengalir deras

Thursday, December 15, 2011

Seni? ya tentu!

Saya punya temen, anak despro ITS, keren kan? hmm.. sebenernya dia temen dunia maya sih, tapi anak nya easy going banget, bikin nyaman. dia beberapa taun lebih tua dari saya, dan nyaman banget diajak ngobrol, sharing, menggila dll. bener loh, menurut saya bergaul dengan orang-orang yang sebaya atau lebih tua dari kita itu lebih menyenangkan daripada sama anak-anak labil jaman sekarang.

Oke, namanya Shandy, dia cowok kok. hmm... dia pinter, wawasannya luas, dan kami lumayan banyak kesamaan dalam selera musik dan film, walaupun selera dia kadang lebih bagus.. hahahha... dan tetunya dia jago banget gambar, udah beberapa kali saya minta bikinin gambar ama dia, dan hasilnya sangat memuasakan... hohohooho... 

nah, beberapa waktu lalu saya minta dia buat bikinin gambar sketsa muka saya. berhubung dia gak sibuk, jadi dia mau bikinin.. jadi saya ngasih foto ke dia buat contoh nya.. 

ini foto yang saya kasih, karena pengen gambar dengan ekspresi muka galau XD

ya saya tau, pipi kiri saya kelihatan bengkak disana. O.o  bukan, saya gak sakit gigi, itu efek dari fotonya, karena sebenernya itu foto dari pantulan cermin, dan ternyata cerminnya agak kotor. maklum untuk orang dengan wajah pas-pasan seperti saya, akan susah mengulang foto untuk mendapatkan hasil yang sama. bukan berarti saya terlihat cantik di foto ini, saya suka ekspresinya.

lalu, besok atau lusanya, dia bilang kalo gambarnya udah jadi sketsanya, dan dikasih liat ke saya. ini penampakannya. 

sketsa pertamanya, suka banget!!!! :O

waktu itu, gak tau karena saking polosnya atau bodohnya saya, saya pikir gambar itu udah selesai. udah maen jadiin pp di facebook aja. hahahaaa... sampe dia bilang, "eh, itu baru sketsanya, belom jadi.." jedeeeer
lalu sekitar 2 hari kemudian, dia bilang kalo gambarnya udah selesai. udah gak sabar ini, mata udah berbinar-binar, hidung dan telinga udah berasep aja.. oke saya lebay. dan taraaaaaa~~~ inilah hasil jadinya!! mau pingsan aja liatnya.. ada 2 versi coloringnya dan dua-duanya kereeeeeeeeen bangeeeeett!!!! *O*

ini hasil jadi versi pertama. mata saya nyaris jatoh liatnya. *O*



ini hasil jadi versi kedua, sukaaaaaaa~~~ *O*


hmmmm.... sangat menyenangkan sekali tentunya kalau terlahir dengan bakat sehebat ini. tapi saya bakal selalu ingat kalimat dia, "Bakat bukan hal mutlak. kemauan yang besar dan keinginan untuk maju itu juga penting." ya memang, tapi tetap saja ironis jika dibandingkan dengan hasil seni buatan saya ini, walau sudah dibuat dengan kemauan yang menggebu-gebu.. here we gooo~ watch your eyes! XD

tadaaaaa~~ ini juga seni loh! ya seni! #PLAK


hmmm...gimana? gambar saya berseni banget kan? mau muntah silakan. -____-
dan untuk hasil karya nya si Shandy, kalo disuruh milih lebih suka yang mana, saya gak bakal bisa milih.. ahahhaa.. habis dua-duanya bagus banget... kalau anda?

Wednesday, November 30, 2011

surat kecilku untuk Tuhan

Tuhan, ini surat kecilku untukMu, tentang mama lagi. Bacalah.

Tuhan, aku tahu Engkau tahu. tanpa menulis surat kepadaMu pun Engkau telah mengetahui semuanya. karena kau maha mengetahui. tapi Tuhan, aku ingin bertanya, apa benar aku sekuat yang itu? apa benar ujian ini masih dalam batas kemampuanku? karena Tuhan, aku tak merasa sekuat yang Engkau pikirkan, percayalah aku tak sekuat itu. aku tidak marah, juga tidak kesal, siapa aku kalau berani-beraninya marah atau kesal pada penciptaku, pencipta segalanya. tidak Tuhan, aku tidak berani. 

Tuhan, kau ingat mama kan? tentu saja, Engkau adalah Tuhan. Engkau juga tahu kan kalau sekarang mama sedang sakit? mama sekarang hanya bisa berbaring di tempat tidur, dengan tubuhnya yang semakin tua dan lemah. Tuhan, mama selalu sedih, meringis kesakitan, juga menangis. mama jarang sekali tersenyum, tak bersemangat lagi bersenda gurau, apalagi tertawa. aku nyaris tak pernah melihat mama tertawa lagi. Tuhan, aku ingin melihat mama tertawa lagi.

Tuhan, dulu aku pernah bilang kan kalau mama sudah terlalu banyak bersedih, sekarang mama semakin sering bersedih, semakin sering menangis. aku juga pernah memintaMu untuk menyimpan air matanya untuk saat-saat bahagia kan? sekarang aku memintanya lagi. aku akan selalu meminta sampai itu terjadi. jadi Tuhan, kumohon jangan lelah terhadapku. 

Tuhan, aku ingin meminta lagi. aku ingin Engkau menyembuhkan penyakit mama. karena Engkaulah yang memberi sakit dan hanya Engkau pula lah yang dapat menyembuhkannya. aku ingin Engkau mengembalikan senyum mama, tawanya, semangatnya, keceriaannya. aku ingin Engkau melindungi dan menjaganya selalu, meridhoi setiap tarikan nafasnya, tiap detakan jantungnya. karena Tuhan, hanya Engkaulah yang paling bisa kupercaya untuk menjaga mama. Tuhan, aku juga ingin Engkau memberikan kesabaran yang berjuta kali lipat kepada keluarga kami, kepada kakak-kakak ku yang selama ini menjaga dan mengurus mama, berikanlah ketabahan dan keikhlasan dihati kami semua. 

Tuhan, apa permintaanku terlalu banyak? tidak kan? karena aku punya hak untuk meminta dan berdoa sebanyak mungkin kepadaMu kan? karena hanya Engkaulah tampatku meminta dan berdoa. dan Tuhan, tolong, selipkanlah doa-doaku ini diantara doa-doa yang Engkau kabulkan. amin.

Saturday, October 29, 2011

Saya tak sebaik ‘Indi’, tak sebaik ‘Mika’. juga tak sekuat mereka.



Bima bilang, aku pasti tolol kalau mau berpacaran dengan Mika. Ia bilang, Mika itu aneh dan bukan orang yang pantas untuk dipacari. Aku tidak mengerti. Jadi aku tanyakan alasannya. Bima bilang, itu karena Mika sakit AIDS.

aku bertanya pada Mika, “Apa AIDS membuatmu berhenti tertawa ketika kamu menonton film Mr.Bean?” Mika jawab “Tidak.”
“Apa AIDS membuatmu berhenti merasa bahwa coklat M&M’S adalah yang paling enak?” Mika jawab “Tidak.”
“Apa AIDS membuatmu berhenti berfikir bahwa Tuhan itu ada?” Mika jawab “Tidak.”
Lalu aku putuskan untuk berhenti bertanya. Karena aku segera yakin bahwa Bima salah. Tidak mungkin seseorang yang tertawa ketika menonton  Mr.Bean, menyukai coklat M&M’S dan percaya pada Tuhan itu tidak pantas untuk dipacari, kan?
- sinopsis ‘Waktu aku sama Mika’ - Indi

    Saat membaca sinopsis buku “Waktu aku sama Mika” ini, saya langsung tertarik. saya langsung memposisikan diri saya sebagai ‘Indi’ sang penulis. dan saya sadar saya tak sekuat dia, tak setegar dia, dan tak sebaik dia. saya pasti akan menjaga jarak dengan ‘Mika’. saya pernah beberapa kali berinteraksi langsung dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS, saat saya tergabung dalam survey narkoba pada penyalah guna. saya berinteraksi dengan mereka yang masih terlihat sangat bugar sampai dengan yang sudah terbaring lemah dengan selang-selang infus yang bergantungan. saat itu, saya cukup menjaga jarak dengan mereka -paranoid, tidak. kolot, ya.-, tetapi tanpa mereka sadari. bukannya saya tidak paham dengan cara penularan AIDS, saya hanya merasa saya perlu menjaga jarak. mungkin pengaruh pikiran kolot saya yang tak jauh beda dari orang kebanyakan. bahwa AIDS itu berbahaya. jika tertular tidak bisa disembuhkan, pikir saya. sedangkan Indi berpacaran dengan ‘Mika’, berinteraksi setiap hari. tanpa keraguan. itu butuh keberanian yang besar. dan tentu saja hati yang benar-benar tulus. 


      Dari buku ini, banyak sekali pelajaran yang dapat kita serap. bahwa untuk menjadi orang yang baik, kita tidak perlu menjadi sehat. untuk menjadi orang baik, kita hanya perlu menjadi baik. kita tidak bisa menilai kebaikan seseorang hanya melalui latar belakangnya ataupun penyakit yang dideritanya. SIAPAPUN bisa menjadi orang baik. entah itu orang yang terinfeksi AIDS, entah itu penyalah guna narkoba, entah dia penjaga toko yang sering kau datangi, entah dia pria bertato dan berambut gondrong yang sering kau temui di jalan, ataupun abang penarik becak yang becaknya selalu kau naiki setiap hari. begitu pula degan orang jahat. menjadi baik ataupun menjadi jahat adalah pilihan. semua kembali kepada keputusan dan keyakinan masing-masing orang. dan sekarang, andalah yang menentukan.


Monday, October 3, 2011

batas tak kasat mata

katakanlah beberapa waktu yang lalu masa liburanku selesai. setelah hampir sebulan berleha-leha di kampung halaman dan bercengkrama dengan keluarga, sudah saatnya untuk kembali ke rutinitas seorang mahasiswa. aku memesan travel seperti biasanya.. travel ini salah satu travel paling nyaman di kotaku.

setengah jam sebelum berangkat, travel yang kupesan menjemputku. aku sudah tahu bahwa yang akan menjemputku itu adalah 'dia', bukan. bukan mantan ku, bukan juga orang yang pernah kusuka. dia adalah tetanggaku, rumahnya berdepanan rumahku, membentuk garis diagonal. ntahlah disebut bersampingan atau berhadapan. oke bukan itu yang akan kita bahas.

dulu saat masih kecil, kami sering bermain bersama. hampir setiap hari malah. tapi seiring beranjaknya usia, saat kami sudah mulai menginjak masa remaja, mulai punya teman dari sekolah masing-masing, semua jelas berubah. kalau tidak salah usianya 2 tahun diatasku, atau sekitar itulah. saat itu dia mulai bergaul dengan pemuda-pemuda komplek yang lebih tua darinya, rata-rata dari mereka adalah pengangguran yang kerjanya mabuk di malam hari. karena kami sudah jarang sekali bermain bersama, jangankan untuk menasihatinya untuk bergaul dengan teman yang benar, bicara pun hampir tidak pernah. 

cerita tak berhenti disana. waktu tentu terus berjalan. masa-masa sma sebagian waktuku habis di sekolah. sekolah mulai dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore, dilanjutkan bimbel malam di sekolah dari sebelum magrib sampai jam 10 malam. ditambah lagi saat kelas 3 sma aku masuk asrama. aku mulai dianggap sombong, jarang bergaul dengan tetangga dan sebagainya. 

kembali ke 'dia', awal-awal masuk sma, dari berita yang kudengar dia tidak menamatkan sekolahnya di sebuah sekolah kejuruan. bukan hanya itu, dia sudah menikah tanpa pesta. ya, istrinya hamil duluan atau bahasa gaulnya MBA. 

suatu hari, entah kapan aku lupa, aku melihatnya menggedong anaknya berjalan-jalan. kami berpapasan saat aku hendak ke warung. kami hanya saling tersenyum sekilas dan menunduk. waktu itu dia masih bekerja sebagai tukang ojek. setelah itu kami sangat jarang bertemu bahkan saat lebaran. 

suatu hari aku memesan travel untuk kembali ke kost ku, ternyata dia yang menjemput. kami sangat kaku. aku tidak tahu kalau dia sudah bekerja di kantor jasa travel. hanya ada kami berdua di dalam mobil itu. kami hanya diam. tidak ada yang mencoba membuka percakapan. terasa sangat janggal. bagaimana dulu 2 anak kecil yang sangat akrab, bermain bersama, tertawa bersama dapat berubah menjadi 2 orang asing yang seperti tidak saling mengenal. seolah ada batas tak kasat mata di sana. 

aku tidak pernah berpikir aku lebih baik dari dia ataupun sebaliknya. aku hanya berpikir bahwa saat ini kami sedang berada di koridor nasib kami masing-masing. menjalani kehidupan apa yang telah kami pilih dan mencoba untuk bertanggung jawab.

Wednesday, September 14, 2011

Memangnya kenapa kalau wajahku berkeriput?

Menjadi tua sama halnya dengan kematian. akan terjadi pada semua yang hidup. itu harga mati. Ini tidak ada hubungannya dengan krim anti aging yang kau pakai ataupun perawatan super mahal yang kau jalani. ini masalah kodrat. memangnya kenapa jika mulai muncul garis-garis kerut maupun bintik hitam diwajahmu? kenapa wanita sangat takut dengan keriput? bukankah setiap kerutan yang terbentuk adalah tanda bahwa kau telah berhasil melalui satu tahapan dalam hidup? mengapa wanita sangat takut untuk menjadi tua?

Dulu aku juga pernah berada di fase itu. merasa takut dengan usia yang terus bertambah, merasa waswas kalau-kalau sudah ada kerutan diwajah. tapi kemudian aku berfikir, kenapa aku harus takut? toh itu kan sesuatu yang normal. toh semua manusia pasti akan bertambah tua. apa yang harus aku takutkan? apakah kau takut kekasihmu, tunanganmu, dan suamimu kelak akan meninggalkanmu saat mulai muncul gurat-gurat halus diwajahmu? mulai melirik wanita yang lebih muda dengan kulit yang jauh lebih halus dari kalian? bukankah nanti mereka juga akan menjadi tua dan berkeriput seperti yang kau alami.

Semuanya akan kembali lagi pada pasangan yang kalian pilih untuk menua bersamamu. jika dia memang mencintaimu, dia akan mencintaimu lengkap dengan kerutan, bintik hitam, dan kantung matamu yang mulai mengendur. bukan hanya dengan kulit mudamu yang putih mulus dan kencang. jika memang dia merasa keberatan dengan kau yang menjadi tua dan mulai mencari wanita lain yang lebih muda, mungkin saja dia memang tidak pernah mencintaimu sejak awal. dia akan terus mencari wanita lain saat wanita muda itu mulai menua. siklus mutlak.

Mungkin aku menulis seperti ini karena usiaku yang berkurang lagi dini hari nanti. semakin aku mendekati keriput, saat masa tua mengambil satu langkah maju ke arahku. tapi entahlah, toh ini hanya pemikiranku saja. dan mungkin sangat banyak wanita di luar sana yang tetap berfikiran lain, itu hak pribadi masing-masing orang.

Dan untuk semua pria di luar sana, apa kekasihmu, tunanganmu, bahkan istrimu selalu mengeluhkan matamu yang mulai berkantung? kepalamu yang mulai botak dan perutmu yang terus membuncit? walaupun ya, mereka akan menahannya di dalam hati hanya untuk menjaga perasaanmu. mereka akan tetap tersenyum mendapati diri masih bisa terbangun disisimu setiap pagi. jadi, buatlah mereka merasa beruntung telah memilihmu, bahwa mereka memilih menjadi tua dengan orang yang tepat.

Wednesday, July 6, 2011

H-1

Hari ini juga gak ada yang spesial, kemaren gak sempe ngepost karena kecapekan dijalan. Dari pagi dia sms kalo dompetnya yang berisi KTP, SIM, STNK dll lenyap. Dasarnya ya ceroboh mau gimana lagi. Jadi hari ini seharian dia cuma ngurusin bikin KTP baru dan packing barang-barang. ya gak mungkinlah aku minta telpon.

Sore nya aku pulang lagi ke kos ku, setelah liburan 4 hari di kampung, harus kembali ke rutinitas penegang otak. aku butuh suplemen otak. sepanjang jalan kalo ada sinyal ya kita smsan, dia jarang banget bales smsnya, mungkin sibuk packing kupikir. Eh ternyata malah sibuk online. kesel lah mana sms pending melulu. akhirnya aku beraniin sms lagi, gini isinya, "masih packing yang?" pending. mungkin sinyal pikirku, eh sinyalnya penuh. berarti dia lagi ol. aku kirim aja lagi smsnya borongan biar masuk. gak lama hp ku geter, balesannya, "udah selesai yang, emang kenapa?". aku jawab lagi, "gapapa, kangen aja ama kamu.. :)" . lama nunggunya, sms balesanpun masuk. pas baca smsnya, asli langsung syok. nangis seketika. mana mobil travelnya udah mau berangkat, alhasil nangis dalam travel. isi sms balesannya ini yang bikin aku nangis. "maaf ya yang.. aku g kangen ama kamu.. :)" . gimana gk pengen nangis! Akhirnya aku kirim sms 'mercacau' ke dia yang gak tau lagi apa isinya sampe akhirnya dia nelpon. Suaranya putus2, soalnya lagi ngelewatin hutan2. Dia nanya kenapa aku nangis, dengan sok tegar aku bilang gak apa2. dia nanya lagi, akhirnya aku bilang, "serius tah sms nya?" dia tanya, "sms yang mana yang?", "yang barusan ayang kirim. coba baca lagi.." masih sambil nangis. lama cuma terdengar bunyi keypad yang dipencet, terus dia ketawa terbahak2. "Hahahahaa, itu ilang hurup 'j' nya yang, tadi keapus mungkin.. maksudnya itu aku jg kangen ama kamu.. hahahaa.." whuuuut!! salah ketik!

Monday, July 4, 2011

H-2

Senin, 4 juli 2011, H-2 keberangkatannya ke Malang.

lagi, tak ada pesan masuk hari ini. Mungkin dia memang sibuk, jadi tidak sempat untuk mengirim pesan. Aku maklum. Tapi, saat kubuka akun fb ku, dia baru aja online 1 jam yang lalu dan beberapa jam sebelumnya. Miris. Ntah nyata atau hanya perasaanku saja, sepertinya dia menghindariku. Seperti dia mulai terganggu dengan keberadaanku. Sebenarnya aku hanya ingin meyakinkan diriku sendiri bahwa dia tidak berubah. Sekarang aku juga ragu. Ragu padanya, ragu pada diriku sendiri. Aku butuh dia untuk meyakinkanku bahwa dia tetap sama, bahwa dia tak berubah. Tetap anggaku, pria polos yang kukenal tahun lalu. Aku butuh dia untuk memintaku bertahan. Untuk memberiku kekuatan bahwa aku bisa menunggunya, bahwa suatu saat nanti dia akan kembali. Untukku.

Saturday, March 5, 2011

Akhir Cerita Kita

Wahyu Ristyan Anggara. Dia adalah pria yang selama hampir 10 bulan terakhir ini mengisi hatiku. Sekarang dia pergi. meninggalkanku. tak ada yang bisa kulakukan. aku tak ingin dia tersiksa bersamaku. aku tak ingin dia membenciku. selama sepuluh bulan terakhir, tak terhitung berapa kali kami putus nyambung, tapi kami kembali bersama lagi. kali ini berbeda, tak ada lagi jalan kembali. kali ini dia yang ingin pergi. untuk yang terbaik katanya. baiklah.. aku akan mencoba ikhlas.. aku tahu ini pasti sulit.. apalagi disaat aku masih sangat mencintainya. ini bukan masalah harga diri, ini masalah keegoisan. aku dengan keegoisanku dan dia dengan keegoisannya. kami berbeda. dia juga masih mencintaiku, mirisnya kami masih saling mencintai, tapi kami tak bisa bersama. kami hanya saling menyakiti. semakin kami mencoba bertahan, semakin kami saling menyakiti. disinilah kami berakhir. mengakhiri semua dengan dewasa. dengan airmata. mungkin suatu saat nanti aku bisa kembali membuka hatiku lagi... nanti... mungkin....

Monday, January 10, 2011

The End

Akhirnya berpisah juga.. mungkin dia terlalu lelah terus memaksakan diri untuk terus bersamaku. aku maklumi. karena memang tak ada yang pernah sanggup bertahan bersamaku. aku memetik pelajaran. "Kesalahan ada didiriku". aku yang membuatnya menyakitiku, aku yang membuatnya membenciku, aku yang membuat diriku patah hati. sakit. terasa sangat sakit. saat aku selalu memikirkannya tanpa timbal balik sedikitpun. tanpa rasa cinta yang berbalas. mungkin ada cinta. tapi tertutup olah jenuh, muak, dan kebosanan. dia berubah? atau dia akhirnya menyadari bahwa aku bukan wanita yang pantas untuk dicintai? aku bukanlah wanita baik-baik seperti yang ada dipikirannya. aku bukan tipe wanita yang akan disukai keluarganya. mungkin dia juga tau itu.. 11 januari. semua berakhir. aku meninggalkannya sebelum aku ditinggalkan. dulu, saat aku mengatakan aku akan pergi, dia akan menahanku sekuat tenaga. sekarang "terserahmu lah" yang kuterima. apa aku salah berpikir bahwa dia tak mencintaiku lagi? atau aku memang terlalu naif menganggap bahwa dia pernah mencintaiku??

"Membandingkan cintamu dan cintaku seperti mambandingkan 1 pohon dan hutan," my ass.

entah kapan terakhir ada kata cinta, entah kapan terakhir dia menyanyikan lagu untukku, meluangkan waktu untukku. aku yang salah.. membiarkannya masuk ke hidupku. aku tau semua pria sama. aku hanya mainan.
apa mungkin dia bertemu wanita lain disana?? di sebuah pulau bernama BORNEO. semua berubah. selamat tinggal. terima kasih telah menjadi luka termanis di hatiku. apa akan ada luka2 lainnya?? atau haruskah aku mematikan hati ini untuk menjadikannya luka terakhir? di hatiku tidak ada tempat lagi untuk luka. sudah terlalu banyak luka dan rasa sakit.

Can someone die cause a broken heart?? cause i fell i'm dying...

Saturday, January 1, 2011

It's you...

I've been broken heart before. many times. it's hurt. You know what's the funny? Now, when you are breaking my heart, it's still hurt. but this time, the pain more than before. much more. it's like you pull away my heart and cut it to pieces. I'm bleeding. I can stand it before, but now i'm not sure if i can. you broke me so bad. because it's not other people, not others man. But YOU. because It's YOU.