Tuesday, December 21, 2010

The Pray for my Mom is my letter to God. so God, Please listen...

Mama ku sayang....

 
22 desember. Hari ibu. Selamat hari ibu, untuk semua ibu di dunia ini.. dan untuk mamaku tersayang. Mama sekarang sakit, senyum mama tak secerah dulu, tubuhnya tak sekuat dulu. Kakinya tak lagi kuat bejalan jauh. Mama sering menangis. Terlalu sering. Dia menangis saat melihat wajah anak-anaknya, dia menangis saat jam makan siang datang terlalu lama. Bahkan mama juga sering menangis tanpa sebab. Mama terlalu sering bersedih… 

Keinginan mama, sama seperti orang tua lainnya. Mama ingin semua anakknya bahagia dan sukses. Mama dan papa berjuang keras untuk itu, menyekolahkan kami setiggi mungkin. Bekerja siang dan malam, pontang-panting mencari pinjaman uang untuk kami. Menebalkan muka, membuang rasa malu. Menjatuhkan harga diri. Hanya demi kami. Anak-anaknya. Mama, sudah terlalu banyak berjuang.

Mama ingin menunaikan ibadah haji, mama sangat mendambakannya. Tapi apa daya, kami tak punya biaya. Mama mulai menabung. Seadanya. Sekarang mama sakit, tapi mama tetap mendambakan dapat pergi ke tanah suci. Menabung rupiah demi rupiah, berdoa siang dan malam. Mama menangis dalam doanya. Mama tertalu banyak menangis.

Aku ingat saat aku masih di sekolah dasar, aku sering mememani mama dinas malam di sebuah rumah bersalin. Kami berangkat jam 9 malam, menunggu angkot yang kadang muncul kadang tidak. Jika angkot tidak muncul, kami berjalan kaki. Aku menyandang tasku yang berisi baju sekolah. Jika aku ikut mama, mama bilang aku akan lebih dekat berjalan kesekolah, dan itu akan menghemat ongkos. Hampir setiap mama dapat giliran dinas malam aku ikut. Aku senang menemani mama.

Saat mama mulai sakit, aku pernah sekali mengantar mama dinas sore, saat turun dari motor, wajah mama gelisah. Saat kutanya, mama bilang, “temani mama, mama takut. “ . aku mengajak mama pulang saja, tapi mama menolak dan menyuruhku pulang. Aku tahu, kalau mama pulang, berarti kami tidak dapat uang. Akhirnya aku pulang ke rumah. Mama, terlalu banyak berkorban.

Sekarang mama sakit, dan hanya bisa duduk dirumah, sesekali datang ke kantor. Rutinitas mama selalu sama setiap harinya. Bangun, sholat subuh, mandi, sarapan, lalu menonton tv menunggu waktu dzuhur. Kemudian makan siang, tidur siang sampai jam ashar tiba, mandi sore, menonton tv lagi. Setelah sholat magrib dan makan malam, mama duduk di teras depan, bercerita dengan papa. Setelah sholat isya mamapun tidur. Menunggu rutinitas itu berputar kembali. Mama sudah tua.

Sesekali aku menelpon mama, atau mama menelponku. Yang kutemui selalu sama. Mama menangis  lagi. Aku hanya bisa menanyakan kabar mama setenang mungkin, mengajaknya bercerita dan tertawa. Saat tak tahan lagi, aku mencari alasan untuk mengakhiri telepon kami. Menjatuhkan airmata yang tertahan sejak tadi. Mama benar-benar terlalu banyak menangis.

Ya Allah, Tulisanku ini hanya sebagian kecil perjuangan mama yang bisa kuingat. Engkau pasti jauh lebih tahu akan semua perjuangan dan pengorbananya untuk kami semua, anak-anaknya. Aku hanya minta satu hal pada-Mu, berikanlah surga-Mu pada mama, mama, mama, dan papaku. Rahmatilah semua perbuatannya, buatlah ia kembali tertawa, aku mohon, jangan buat dia bersedih lagi, MAMA SUDAH TERLALU BANYAK BERSEDIH. Tolong simpan air matanya untuk saat-saat bahagia. Limpahkanlah segala rizki, karunia, serta ridho-Mu kepadanya. Ya ALLAH, tolong sembuhkan mama dan papa. Buatlah semua rasa sakit yang mereka rasakan dapat melunturkan semua dosa-dosa mereka… Berikanlah kemudahan dalam segala urusan mereka, dan berikanlah yang terbaik untuk mereka, APAPUN  ITU. AMIN…..

“Allahuma firli dzunubi wali wali dayya warhamhuma kama robbayani shoghiro….”

Wednesday, May 19, 2010

I've Found My Unplanned Love


This love came slowly..
quiet...like a wishper..
came from laught.. came from joy..
his voice hypnotize me..
seems like it's my special personal lullaby...
his laugh.. hish wishper..
it's sound like a summer breeze..
blowing me to the heaven..
i wanna believe all his words.. his laugh.. his breath..
cause I catch my breath every single time I'm with him..
it's hurt.. it's sweet...

without him i'm breathless..
without him i'm weak..
but what if with me he's breathless?
what if with me he becomes weak?
should i let him go.. or should i catch him tightly?
should i hold the pain by myself or should we throw it away together?
i don't know what to do..
i just know that i do love him... unconditionally...

Monday, May 3, 2010

Another Story

owww.... yah.. have been 2 days..

hmmm.. gak ada yg istimewa hari ini.. bahkan sedikit membosankan.. but i'm thankful that I still breath.. :)
kegiatan rutin, bangun, sholat, mandi, ngejer bus, telat... and the "Good News" dosennya gak masuk..
what a wonderful day... pufft...

Yah, Mr.Time berjalan sangat lambat.. sepeda ontelnya lupa isi bensin kali.. mata kuliah selanjutnya jam 01.30 pm, and kita nunggu dari 08.40am.. bah.. tidur siang dah nyenyak tuh.. Jadi seperti biasa, kegiatan positif yang dilakukan adalah bergosip dengan para wanita..membahas segala hal. mulai dari pria, pakaian, aksesoris, selebrity, lagu, film, sampai rencana pernikahan.. hahahaaaaaaa... sarap.. =,='

Gak lama kemudian, ada SPG permen bagi2 permen gratis. hahahahahaa... sampe tereak.. "Mbak, saya belom dapet mbak!! Yg ini juga Mbak! Nanti abis mbak!! Cepet Mbak!! Mintaaaaa..."  hahahaaaa... tapi perjuangan tak sia2.. dapatlah 3 bungkus permen. 2 bungkus Nano nano, 1 bungkus Hexos...

Waktu kembali berjalan.. kira-kira 1 jam kemudian, para monster dalam perut mulai minta jatah.. Cari tempat makan terdekat, pesen es teh ama nasi rendang... *abis ini makan sabun aku*
setelah makan, kegiatan ngerumpi kembali berjalan.. XD

jam 01.30 pun tiba..saatnya berjuang.. aku bolos kuliah karena harus menyerahkan proposal KP (kerja Praktek) ke Kantor PLN. Bersepeda motor sekitar 10 menit, sampe juga di t4 tujuan.. hahahaa.. keringet dah sebesar biji kelapa...lha?

Kami : "permisi pak, mau menyerahkan proposal kerja praktek"

Rc     : "sama siapa?"

Kami : "Pak Sutomo"

Rc     : "udah bikin Janji?"

Kami : "udah pak"

Rc     : "ya udah, langsung ke atas aja"

Kami : "makasih pak"

Rc     : "iya.."

naek lift ke lantai 3, ketemu ama Pak Sutomo, nyerahin proposal, mendapat sedikit "pengarahan"  bla bla bla bla....Alhamdulillah berjalan lancar. Sekarang tinggal dag dig dug nunggu surat balasan.. semoga keterima ya Allah.. amiiiin....

Balik lagi ke kampus nunggu bus tercinta untuk mengantar pulang... haahahaha.. tiba2, awan menjadi gelap, angin bertiup kencang, butiran hujan mulai turun *lebay* dan itulah pertama kalinya aku merasakan angin puyuh... hahahaaaaa.. untung gak kenceng, yg kebawa terbang cuma payung gede CocaCola dan plat lapangan sepak bola.. kalo aja aku ikut terbang, mungkin dah ndarat di atas tribun lapangan..dan itu sama sekali tidak lucu...

30 menit kemudian bus tercinta pun datang juga, niat langsung lari dan masuk ke dalam bus malah kecipratan genangan aer ujan... bah! mantapnya....ternyata isi dalam bus hanya 4 orang, mana cowok semua.. *naluri cewek cantik takut diapa2in* wakwkwwkwkwkw.... XD
dan ternyata gak diapa2in.. hahaaaa... yo wes lah.. cukup untuk hari ini..

seeeeee yaaaaa.. \(..n____n..)/

Friday, April 30, 2010

1 Mei 2010


1 Mei 2010

01.55 AM
aku masih terjaga dan menulis catatan ini...

07.43 AM
Kembali membuka mata..

08.18 AM
Nunggu bis.. =(

08.54 AM
Di dalam bis, perjalanan ke kampus..

10.41 AM
Pelajaran sistem informasi berbasis web.. XO

11.33 AM
@transmusi otw to PIM Lapar ekh.. DX

01.15 PM
@Hypermart makan!
Mie ayam pangsit +teh poci.. Ajiib.. XD~

02.50 PM
nunggu bus.. Lama ekh.. XO

03.15 PM
stuck @dalam bus, surat mobil ditilang polisi.. Argght

03.37 PM
otw pulang.. Fiuh..

04.50 PM
Sampe rumah, mandiiiiiiiiiii... it's damn hot!!

05.15 PM
sleeping time.. XD

07.18 PM
dinner time.. XD~

07.50 PM
OVJ & online.... XD

12.00 PM
the days over!! see yaaa next time.... ^___^

Sunday, April 25, 2010

Delta Goodrem - Last Night on Earth


Yup.. lagu yg bagus.. dapet dari temen.. searching lyric.. woaaahh.. it's a nice song.. :)


download link  :  http://www.4shared.com/audio/7N8YRnYz/Delta_Goodrem_-_Last_Night_On_.html?s=1


Lyric...

Delta Goodrem  -  Last Night on Earth

If it's the last night on earth before the great divide
My hands are shaking time was never on our side
And there's no such thing as a beautiful goodbye
As an ordinary day I prayed for you a thousand times

It's never enough
No matter how many times I tried to tell to this is love

If tomorrow never comes I want you to know right now that I
I'm gonna love you until the day I die
If tomorrow falls asleep can you hold me first
I'm gonna love you like it's the last night on earth
Like it's the last night on earth

A penny for your thoughts
A picture so it lasts
Let's knock down the walls of immortality
Your fingers on my skin only you can hear my fear
Only you can help me heal
I see forever with you here

It's never enough
no matter how many miles stand between us this is love

If tomorrow never comes I want you to know right now that I
I'm gonna love you until the day I die
If tomorrow falls asleep can you hold me first
I'm gonna love you like it's the last night on earth

It's never enough
No it's never enough
(it's never enough)
Oohh

The afterglow
The horizon line
The shadows fall
Will you still be mine
Will you still be mine
Will you still be mine I ask

If tomorrow never comes I want you to know right now that I
I'm gonna love you until the day I die
If tomorrow falls asleep can you hold me first
I'm gonna love you like it's the last night on earth
it's the last night on earth

Hon n Cold - Katy Perry


Nice Song dari Katy Perry... video clip nya juga lucu.. lelaki memang plin plan.. XD
pertama denger udah langsung suka.. gokil..
 
donwload lagunya disini   :   http://www.4shared.com/audio/r5NK2zZB/katy_perry-hold_and_cold.html?s=1

Lyrics: Katy Perry - Hot n Cold
Lyrics taken from the: Video Version

You change your mind
Like a girl changes clothes
Yeah you, PMS
Like a bitch
I would know

And you always think
Always speak
Crypticly

I should know
That you're no good for me

Cause you're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in and you're out
You're up and you're down
You're wrong when it's right
It's black and it's white
We fight, we break up
We kiss, we make up

You, You don't really want to stay, no
You, but you don't really want to go-o
You're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in and you're out
You're up and you're down

We used to be
Just like twins
So in sync
The same energy
Now's a dead battery
Used to laugh bout nothing
Now your plain boring

I should know that
you're not gonna change

Cause you're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in and you're out
You're up and you're down
You're wrong when it's right
It's black and it's white
We fight, we break up
We kiss, we make up

You, You don't really want to stay, no
You, but you don't really want to go-o
You're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in and you're out
You're up and you're down

Someone call the doctor
Got a case of a love bi-polar
Stuck on a roller coaster
Can't get off this ride

You change your mind
Like a girl changes clothes

Cause you're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in and you're out
You're up and you're down
You're wrong when it's right
It's black and it's white
We fight, we break up
We kiss, we make up

you're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in and you're out
You're up and you're down
You're wrong when it's right
It's black and it's white
We fight, we break up
We kiss, we make up

You, You don't really want to stay, no
You, but you don't really want to go-o
You're hot then you're cold
You're yes then you're no
You're in and you're out
You're up and you're down

Badai Matahari

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan puncak aktivitas matahari disertai badai matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Badai matahari ini tidak akan langsung menghancurkan peradaban di bumi, tapi akan berpengaruh pada sistem berteknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio.

Demikian yang terungkap dalam acara sosialisasi pengaruh cuaca antariksa terhadap perubahan iklim di bumi yang digelar Lapan di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Rabu (10/3). Menurut peneliti matahari dari Lapan Clara Yono Yatini, sejak dulu matahari memiliki siklus dan tidak diam. Matahari mengalami ledakan-ledakan yang bisa sampai ke bumi.

Selain itu matahari juga memiliki berbagai aktivitas seperti medan magnet, bintik matahari, ledakan matahari, lontaran massa korona, hingga partikel energetik. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan sangat tinggi sehingga menyebabkan terjadinya badai matahari.

Hingga saat ini waktu pasti terjadinya badai matahari belum bisa diprediksi secara tepat. Namun, terkait badai matahari ini masyarakat pengguna peralatan berteknologi tinggi diminta untuk mulai mengantisipasi dampak buruk serangan badai matahari ke planet bumi.

Selain berdampak terhadap sistem teknologi tinggi, meningkatnya aktivitas matahari juga juga akan berdampak terhadap perubahan iklim di bumi. Dampak ekstrem peningkatan aktivitas matahari di bumi juga dapat menyebabkan kemarau panjang.(ADO)


Sumber : http://tekno.liputan6.com/berita/201003/267225/Dampak.Badai.Matahari.Harus.Diwaspadai

Sunday, April 18, 2010

Aku

Aku hanya seorang Gadis sederhana, dengan pemikiran sederhana, dan mimpi yang sederhana pula. Aku hanya mengikuti alur hidup kemana kakiku melangkah. Mungkin bukan jalan penuh berlian, tapi tak munafik aku menginginkannya. Saat keadaan memaksaku berlari, tak ada pilihan selain berlari.. Saat dunia menuntutku untuk menepi, ada kalanya aku harus menepi, bukan menentang prinsip, tapi mempertahankan eksistensi.. tak selamanya kau harus berada didepan, dan tak selamanya kau harus bersuara.. orang yang bijak bukan orang yang pandai bicara, tapi orang yang tahu kapan dia harus bicara, dan tentu saja, aku bukan orang yang bijak.. Ada kalanya aku terlalu banyak bicara disaat aku seharusnya diam, dan aku menempatkan diri diposisi diam saat aku dituntut untuk bicara.. Kadang aku terlalu menuruti kata hati,walau tak jarang aku mengikuti logika.. keambiguan membuatku sering terjebak.. bahkan di lubang yang sama..tapi bukan berarti aku bodoh, hanya saja tak terlalu pintar menilai situasi.. dan..kemana lagikah kakiku akan melangkah...? ke lubang yang lain?? atau sebuah akhir dari perjalanan....

Sunday, January 10, 2010



AKU MENANGIS UNTUK ADIKKU 6 KALI


Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

----------------



" Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"

Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, " Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !"

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa temanku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah temanku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota . Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai. "

[Diterjemahkan dari "I cried for my brother six times"]